Tiada kata terlambat dalam memulai bisnis online
Mengingat kembali ke puluhan tahun lalu, dimana saya mulai dengan masuk TK Hippindo Banjarmasin, kemudian SD Hippindo Banjarmasin.
Kebetulan saya lahir di Banjarmasin. Ortu keduanya kebetulan berdarah minang. Jadi dulu, kalo mengisi suatu essay / aplikasi kadang saya bingung, isi suku minang atau banjar ?
SD dan SMP saya lalui seperti kebanyakan anak anak sekarang. biasa biasa saja, tidak ada hal yang sentimentil, cuman bedanya jaman dulu kami tidak disibukkan oleh teknologi seperti saat now.
Dulu anak sebaya kami masih bersenda gurau, saling mengejek, janjian main kerumah si A, masih manjat pohon jambu, dan juga aktif main baksodor, saat ini ? kayaknya momen itu menjadi semakin langka
Mulanya biasa saja
Kita saling bercanda
Berbincang seadanya
Semua biasa saja
SMP saya jalani di Banjarmasin yaitu SMPN 2 Seroja, yang kebetulan berada di komplek sekolah. Saat itu penghuni area disana adalah SMPN 1, SMPN 2, SMA 2, SMA 1, SMKK, Tsanawiyah, SMEAN. Disana juga ada lapangan tenis, Gedung Kwarcab Pramuka, Lapangan bola dan tentunya warung makan untuk kalangan siswa. Bisa dibayangkan jika semua sekolah disana pulang secara berbarengan, siswa membaur dengan para penjemput dan masyarakat yang melintas,….hmmm rame dan macet, dan itu harus dinikmati oleh siswa disana selama 3 tahun 🙂
Lulus SMP saya melanjutkan ke SMAN 5, cuman hanya bertahan 1 tahun, alias hanya kelas 1 saja. Naik kelas 2 pindah studi ke SMA Wahid Hasyim Jombang Jawa Timur. SMA ini 1 area dan dimiliki oleh Pontren Terbuireng, yang beralamat di desa Cukir, kecamatan Diwek Jombang.
Karena saya adalah siswa pendatang atau bukan warga sekitar, maka diharuskan tidur didalam pondok. Komplek Y5 Daruul Muttaqin lantai 2 menjadi rumah saya disana selama 1 tahun. Kadang sampai saat ini pun saya masih ingat bagaimana dulu sewaktu bada subuh, rame rame ke pasar cukir buat makan ketan dan kopi hehehehe
Namun sayangnya, di Jombang pun hanya 1 tahun, alias hanya selama kelas 2, naik kelas 3 saya pindah ke Surabaya, karena kebetulan kakak yang di Banjarmasin, sudah lulus SMA, dan melanjutkan kuliah di Surabaya, so ikutlah saya menemani dan membarengi selama di Surabaya.
Bisa ngga dibayangkan ? SMA dalam 3 tahun saya harus pindah sekolah selama 3x ?
Mungkin seperti itu juga yang dirasakan para anak anak yang kebetulan ortunya PNS yang kadang selalu mutasi jabatan ke kota kota tertentu. Jadi, masa indah disekolah SMA itu SAMA SEKALI tidak saya temui, karena baru mulai akrab antara 1 dengan yang lain, saya udah pindah, trus mulai akrab lagi ditempat baru, saya harus pindah lagi.
Kelar pendidikan SMA, lanjutk ke kuliah, kampus yang saya pilih adalah STIESIA Surabaya. Jujur, saya saat itu tidak berminat sama sekali untuk masuk negri. Pada saat mengikuti UMPTN pun, yang kebetulan dilangsungkan di SMA GIKI II Surabaya, ada beberapa jawaban yang sengaja saya awur menjawabnya. Mohon maaf kepada ortu saya tercinta, bukan apa apa, karena hati saat itu udah kadung jatuh hati sama STIESIA 😛
Kenapa STIESIA ?
Karena kampus itu deket banget sama rumah. Jalan kaki bisa, naik angkot bisa, naik motor apa lagi. Dan alasan lain adalah, saya mendengar kalo STIESIA adalah kampus yang mahasiswinya paling cantik se Surabaya hahahahaha, wong ITS aja cari pacar atau bini ke STIESIA kog 😛
Semester 1 sampe 5 saya lalui biasa saja, kuliah jam 6 pagi kadang pulang jam 3 sore. Mungkin range semester itu saya masih bisa dikategorikan mahasiswa culun. Ikut UKM juga ngga, aktifitasnya hanya datang, kuliah, pulang.
Nah, trigger yang membuat gaya kuliah saya berubah adalah masa 1998, dimana saat itu gencar demo kepada presiden saat itu yaitu Soeharto. Karena saat itu mahasiswa memang kompak dalam memandang kondisi dan keadaan negri ini, maka saya pun ikut bergabung dalam komunitas dan ikut dalam beberapa kesatuan aksi.
Jelek jelek gini saya pernah jadi korlap lho, kalau tidak salah, ada 2 aksi yang pernah saya koordinir saat itu adalah pada saat aksi demo di DPRD masjid kemayoran dekat SMA Tamiriyah dan saat demontrasi di DPRD Surabaya di sebelah bioskop Mitra 21 / depan klinik Pusura yaitu di Jl Yos sudarso Surabaya.
Nah berangkat dari aktifitas itu akhirnya saya mulai akrab dengan senat kampus dan pihak rektorat. Seiring berjalannya waktu, saya beserta teman teman lain muncul rasa idealis2 sebagai mahasiswa walau dalam skup kecil.
Dan untuk memberikan sumbangsih ke pihak kampus, akhirnya kami setuju untuk kembali menghidupkan UKM Kopma yang saat itu dalam kondisi stagnan aka mati suri.
Alhamdulillah, selama di Kopma saya banyak belajar. Belajar disemua aspek, mulai dari masalah surat menyurat, regenerasi, pemasaran produk, sistem pembukuan, organisasi, public speaking dll. Studi banding antar kopma pun kerap kami lakukan, dimulai dr kopma sekota Surabaya, Kopma ITS, Kopma Untag, Kopma IKIP yang sekarang berubah menjadi Universitas Negri Surabaya ataupun dengan Kopma lintas kota. Dan saat itu saya takjub dengan Kopma Unibraw Malang, yang omzet mereka perbulan sudah menginjak angka milyaran ckckckck
Kopma Unibraw Malang sudah memiliki sub unit usaha wisma mahasiswa, SPBU, percetakan, toko buku, gerai pujasera, dan perparkiran, karena kebetulan saat itu semua parkir dilahan Unibraw dimanage oleh Kopma Unibraw, mohon koreksi jika saya salah.
Tanding antar Kopma juga rutin dilakukan, kadang kami tandang ke lapangan bola ITS untuk tanding dengan Kopma ITS, kadang pun ITS yang berkunjung ke Lap bola STIESIA
Percayalah, jika anda mahasiswa hanya melakukan rutinitas umum seperti kuliah dan pulang, anda akan kehilangan momen untuk berinteraksi dalam tatanan organisasi dan mempelajari sifat sosial yang tinggi dikalangan UKM kampus. Bahkan masa masa kuliah tsb pun akan menjadi masa reuni atau masa yang indah untuk diingat suatu saat 🙂
Saat itu….
Saat itu internet marketing belum gebyar dan gencar, malah bisa dibilang belum eksis. Wong browser aja masih ngandalin Netscape dan IE. Google belum sebesar sekarang. Altavista dan Yahoo masih dominan. Adsense? boro boro….
Rata rata website saat itu masih ngandalin pure html, jadi tidak semudah sekarang, yang sudah banyak website menggunakan CMS.
Tetapi, yang namanya optinpage sudah saya temui saat itu. Saya rutin memasukkan email untuk mendapatkan lead yang menurut saya bagus. Saya belum ada kepikiran mengenai teknik dan alur optin, saya belum kepikiran apa itu optin dsb. Menjelang kelulusan kuliah, saya mulai mendapatkan informasi mengenai Clickbank
Dulu, website clickbank pernah saya miliki, walalupun awalnya meng-hire orang untuk membuat, dibuatkan lengkap dengan kontennya. Tetapi karena motif saya saat itu hanya coba coba, hasilnya pun coba coba pula. Amazon juga salah satu bisnis yang pernah saya ikuti. Mulai dengan membeli theme amazon di Kaskus dan membuat kontennya.
Hasilnya ? Anda bisa jawab sendiri lah ……
Semua hal yang kita lakukan tanpa totalitas dan ketekunan, jelas akan membawa dampak yang tidak sesuai dengan keinginan.
Simgkat cerita, beberapa bulan paska lulus, saya kembali ke Banjarmaisn untuk ikut membantu usaha ortu. Akhirnya aktifitas dunia maya saya lakukan sebisanya dan sesempatnya.
Sungguh, saya cukup takjub dengan perkembangan imer di Indonesia, anak muda dengan umur sekian sudah mendapatkan passive income ataupun fix income bulanan dari bisnis online.
Saya jauh tertinggal, saya jauh mengejar….
Adsense pertama kali saya daftarkan pada tahun 2005, dan zonk, kenapa ? karena saya belum bergabung atau belum mendapatkan mentor yang bagus disaat itu. Facebook belum ada, twitter apalagi. Karena justru medsos inilah yang akhirnya menjadi corong atau menjadi wadah berbagai info tentang ilmu dan komunitas saat ini.
1 yang menjadi kebanggaan saya secara pribadi. Dalam usaha pembuatan website, saya tidak pernah mengenyam sedikitpun sekolah atau kursus untuk web design. Murni ilmu yang saya daptkan adalah dr Google. Trial error puluhan kali. Dan setelah belajar selama 1 tahun, ahamdulillah saya akhirnya mendapatkan klien pertama untuk membuat website.
Jadi jika ada pertanyaan, apakah bisa belajar dr Google ? BISA !!
Akhirnya, ntah kenapa saya melihat 1 produk saat itu yaitu Dapat Duit Dari Twitter 1.0 besutan mas Adhitya Tri, dimana saya cukup nanar dan ngiler melihat copywriting dan materinya. Isinya saya praktekkan, dan saya sempat merasakan gurihnya income dari twitter.
Intensnya berkomunikasi dengan mas Adhit, cukup membuka wawasan saya. Tidak puas didunia maya, saya lgs menyamperi beliau ke Jember. Uang yang dikeluarkan rasanya tidak sebanding dengan ilmu dah kepahaman yang saya dapatkan dr beliau.
Terus terang saya minder, beliau yang saat itu notabene masih merupakan mahasiswa UNEJ, sudah begitu massivenya dalam dunia bisnis online, sedangkan saya ?
Ahh….tidak ada kata terlambat teman, … Selama ada kemauan, pasti ada road,
Selama kita terus belajar insyaallah ada hasil. Tidak perlu ikut WS yang berjuta juta, harga WS yang ratusan ribu aja ngga papa, sekedar untuk membuka wawasan, bagaimana dunia online itu tidak sesulit dan tidak sekecil di pikiran kita. Jangan lupa aktif saja follow akun mentor dan imer yang sudah work, ikutin temlennya, praktekan isi statusnya.
Kadang kita puyeng pada saat akhir bulan, termasuk saya. Disaat itulah banyak yang pasang SS saldo / uang dari usaha mereka selama sebulan. Kalau kita lgs kalap dan hinggap ke akun tersebut serta ikut nimbrung dengan niche usahanya, saya jamin, usaha anda sebelumnya akan bubrah.
Main 1 sampe 2 niche bisnis online bisa aja, tetapi untuk tahap awal tidak semudah itu.
Kita harus paham alur dan teknik serta membagi waktu dulu. Kalo udah khatam diarea itu, bukan tidak mgk, multi niche akan kita babat.
Jangan lupa….
Minta doa kepada kedua orang tua, mohon ridho terhadap usaha yang kita tekuni, berikan pendapatan pertama kita dari online kepada kedua ortu, jaga hubungan dengan mereka, jangan membahas setiap perkataan mereka, rajin bersedekah, maka insyallah akan Allah mudahkan.
Bagaimana ? Siap untuk memulai bisnis onlinemu?